Sabtu, 11 Januari 2014

Wawancara saya dengan Pengusaha Rumah Makan Cipta Rasa Sop Iga Bakar dan Sate Fillet.

Berikut adalah wawancara saya dengan penguasaha Sop Iga Bakar dan Sate Fillet, yaitu Ibu Sulastri yang akrab diipanggil Mama Reno ini mempunyai Usaha yang bernama Rumah Makan “CIPTA RASA” Sate dan Sop Iga Bakar, yang berlokasi di Jl. Hasyim Ashari No.88, Tangerang, Banten.
Beliau lahir di kota Tasikmalaya, 26 Juli 1958, dan pernah tinggal di Bandung. Sekarang beliau tinggal di Tangerang dan menjalankan usaha Sop Iga Bakar bersama suami tercinta yaitu Bapak Juret yang biasa orang-orang mengenalnya dengan sebutan Pak Ulen.
Ibu Sulastri dan Pak Juret mempunyai 5 orang putra-putri yang sekarang sudah mempunyai kehidupan masing-masing.
Beliau membuka usaha ini sejak tahun 2008 dan sampai sekarang saat ini sudah punya 3 cabang dan banyak yang mengenal Sop Iga Bakar-nya Ibu Sulastri dan Pak Juret ini.


Saya : Assalamualaikum…. Mas Ibunya ada?

Mas Teguh : Ada mas, didalam, ada apa?

Saya : Saya mesan Sop Iga Bakarnya 1 ya dibungkus. Saya mau ke dalam bertemu Ibu dan Bapak dulu mas.

Mas Teguh : Oh baik mas, silahkan saja…

Saya : Terima kasih mas.

Saya : Assalamualaikum bu Sulastri.

Ibu Sulastri : Waalaikumsalam… Iya nak Rendy, ada apa nih mau ketemu Ibu?

Saya : Iya bu, saya ingin mewawancarai Ibu mengenai Usaha Sop Iga Bakar yang ibu jalani bersama bapak.

Ibu Sulastri : Oh, boleh nak, ayo mau wawancara apa, Ibu siap :)

Saya : Ibu sejak kapan membuka Usaha Sop Iga Bakar dan Sate Fillet ini, bu?

Ibu Sulastri : Ibu sama bapak buka usaha ini sudah sekitaran 5 tahun, dan sampai sekarang ini.

Saya : Wah, sudah lumayan lama juga ya bu, kenapa Ibu dan bapak memilih untuk membuka Rumah Makan Sop Iga Bakar ini?

Ibu Sulastri : Ya sudah lama juga ren, dulu sebenarnya ibu memilih untuk membuka warung makan ini karena dulu ibu kerja di Jakarta dan lama juga tinggal di Jakarta, tetapi Ibu di PHK dari pekerjaan Ibu, makanya ibu berniat membuka warung ini untuk kebutuhan sehari-hari.

Saya : Oh gitu, berarti ibu yang mempunyai ide untuk buka usaha ini ya bu?

Ibu Sulastri : Iya nak, kebetulan juga bapak pernah bekerja dihotel dan beliau bisa dibilang otaknya dari bumbu masakan Sop Iga Bakar ini, bapaklah yang meracik bumbu-bumbunya. Yang dulunya ibu hanya bias menjual 3 kilo daging/hari saja, tetapi Alhamdulillah sekarang ibu sudah bisa menjual 15kilo bahkan lebih untuk perharinya.

Saya : Wah hebat, Alhamdulillah ya bu, nah untuk nama rumah makannya ini kenapa Ibu dan Bapak namakan Cipta Rasa?

Ibu Sulastri : Iya karena bapak sendiri yang menciptakan bumbu atau Rasa dari Sop Iga Bakar ini, jadi bumbu dan makanan semua disini diolah sendiri, makanya bapak dan ibu beri nama rumah makan kami dengan nama “Cipta Rasa”.

Saya : Oh seperti itu, berarti bapak jago masak juga ya bu :D

Ibu Sulastri : Ya begitulah ren, hehehe

Saya : Terus sampai sekarang gimana bu kemajuan dari Rumah Makan Sop Iga Bakar ini?

Ibu Sulastri : Alhamdulillah ren, yang tadi ibu bilang yang awalnya ibu hanya bisa menjual 3 kilo saja, sekarang udah bisa belasan bahkan puluhan kilo, dan juga sudah punya 3 cabang, yang satu di Royal, Jl. Permata Niaga 1 No. 12, satu ditangerang dan satu lagi di Jakarta.

Saya : Oh kalau gitu sudah lumayan banyak juga bu ya. Terus selain itu bu?

Ibu Sulastri : Oh iya, selain itu juga ibu suka dapat pesanan catering ren, biasanya ke Bank BRI, ke LP. Wanita di Tangerang, pernah juga ke Pabrik Kacang Garuda, ke Rumah Sakit Siloam Karawaci, dan pesanan ke Jakarta juga pernah.

Saya : Wah banyak juga bu, berarti tidak hanya dilokasi saja ya bu, ke luar lokasi Rumah Makan juga sering, mantap deh bu :)

Ibu Sulastri : Ah kamu bisa aja, hehehe, Alhamdulillah selama menjalankannya sama Bapak ibu akan selalu semangat, iya gak pak? (menoleh ke bapak Juret)

Bapak Juret : (sedang menyiapkan pesanan saya) Iya dong bu itu sudah pasti :)

Saya : Hehehe, asik deh Ibu dan Bapak ini :D

Saya : Ibu sama Bapak disini berdua saja apa tinggal sama anak?

Ibu Sulastri : Ibu berdua saja sama bapak disini, anak-anak sudah pada tinggal dijakarta dengan pasangannya, yang 3 sudah bekeluarga, yang 1 masih kerja dan yang satu lagi masih kuliah di Bandung.

Saya : Oh begitu, Nah, kan usahanya ibu dan bapak sudah maju dan sukses nih, kira-kira ada tidak harapan ibu dan bapak untuk kedepannya mengenai Rumah Makan Sop Iga Bakar ini?

Ibu Sulastri : Ya kalau ibu pribadi sih harapannya ingin nambah cabang lagi di tempat-tempat yang strategis, dekat kantor di dekat kampus dan lokasi yang biasa orang banyak kunjungi (dilanjutkan oleh Bapak Juret yang sudah duduk bersama saya dan Ibu sulastri).

Bapak Juret : Ya harapannya kami juga, bisa pergi ke Tanah Suci….

Saya : Amiin Ya Rabbalalamiiin……. Saya doakan pak, bu.

Ibu Sulastri : Iya Aamiin, doain ya Rend :)

Saya : Pasti bu :)

Saya : Nanti untuk kedepannya Ibu dan Bapak akan tetap tinggal disini atau bagaimana bu?

Ibu Sulastri : Ibu insyaAllah akan terus tetap tinggal di Tangerang sama Bapak untuk mengembangkan warung makan ini, semoga semakin maju.

Saya : Baiklah kalau begitu bu, semoga semakin laris ya bu Rumah Makannya, bisa buka cabang ditempat yang strategis dan bisa pergi ke Tanah Suci, Amin.

Bapak dan Ibu : Aamiin YRA… kamu juga sukses ya kuliahnya.

Saya : Aamiin, terimakasih bu, pak. Kalau begitu saya ingin pamit dulu ya Bu, Pak, terima kasih banyak atas waktu nya ya bu, pak.

Ibu dan Bapak : Iya sama-sama ren, hati-hati ya, salam sama Ayah dan Ibu mu.

Saya : Siap pak, bu :) Wassalamualaikum……

Ibu dan Bapak : Waalaikumsalam wr wb.



Dapat diambil kesimpulan dari hasil wawancara yang saya lakukan, dengan semangat dan kreatifitas serta rasa cinta terhadap orang yang di cintai membuat kita tidak akan pernah merasakan putus asa, dengan di PHK nya Ibu Sulastri dari Pekerjaannya yang dulu, membuat dia bangkit dan bergerak untuk membuka sebuah Usaha Rumah Makan yang bernama “Cipta Rasa” Sop Iga Bakar dan Sate Fillet. Dan sampai sekarang sudah ada 3 cabang Rumah Makan, dan mereka pun sudah berhasil memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, sudah bisa menguliahkan anak-anaknya sampai gelar sarjana dan sudah membuat anak-anaknya bangga akan mereka. Kunci dari kesuksesan adalah “SUKSES” itu sendiri, SUKSES yang berarti “Suka Proses”, karena kesuksesan itu kita yang tentukan, yang tadinya digaji seperti Ibu Sulastri, sekarang menggaji karyawannya, dan karena kesuksesan itu tergantung proses yang kita jalani. Tetap semangat dan pantang menyerah seperti kisah Sukses Pemilik Rumah Makan Sop Iga Bakar yaitu Ibu Sulastri dan Pak Juret.
Sekian dan terima kasih.

Semoga bermanfaat :)


Di foto ini : Ibu Sulastri, Rendy, dan Pak Juret.

0 komentar:

Posting Komentar