Wawancara saya dengan Pengusaha Rumah Makan Cipta Rasa Sop Iga Bakar dan Sate Fillet.
Berikut adalah wawancara saya dengan penguasaha Sop Iga
Bakar dan Sate Fillet, yaitu Ibu Sulastri yang akrab diipanggil Mama Reno ini
mempunyai Usaha yang bernama Rumah Makan “CIPTA RASA” Sate dan Sop Iga Bakar,
yang berlokasi di Jl. Hasyim Ashari No.88, Tangerang, Banten.
Beliau lahir di kota Tasikmalaya, 26 Juli 1958, dan pernah
tinggal di Bandung. Sekarang beliau tinggal di Tangerang dan menjalankan usaha
Sop Iga Bakar bersama suami tercinta yaitu Bapak Juret yang biasa orang-orang
mengenalnya dengan sebutan Pak Ulen.
Ibu Sulastri dan Pak Juret mempunyai 5 orang putra-putri
yang sekarang sudah mempunyai kehidupan masing-masing.
Beliau membuka usaha ini sejak tahun 2008 dan sampai
sekarang saat ini sudah punya 3 cabang dan banyak yang mengenal Sop Iga
Bakar-nya Ibu Sulastri dan Pak Juret ini.
Saya : Assalamualaikum…. Mas Ibunya ada?
Mas Teguh : Ada mas, didalam, ada apa?
Saya : Saya mesan Sop Iga Bakarnya 1 ya dibungkus. Saya mau
ke dalam bertemu Ibu dan Bapak dulu mas.
Mas Teguh : Oh baik mas, silahkan saja…
Saya : Terima kasih mas.
Saya : Assalamualaikum bu Sulastri.
Ibu Sulastri : Waalaikumsalam… Iya nak Rendy, ada apa nih
mau ketemu Ibu?
Saya : Iya bu, saya ingin mewawancarai Ibu mengenai Usaha Sop
Iga Bakar yang ibu jalani bersama bapak.
Ibu Sulastri : Oh, boleh nak, ayo mau wawancara apa, Ibu
siap :)
Saya : Ibu sejak kapan membuka Usaha Sop Iga Bakar dan Sate
Fillet ini, bu?
Ibu Sulastri : Ibu sama bapak buka usaha ini sudah sekitaran
5 tahun, dan sampai sekarang ini.
Saya : Wah, sudah lumayan lama juga ya bu, kenapa Ibu dan
bapak memilih untuk membuka Rumah Makan Sop Iga Bakar ini?
Ibu Sulastri : Ya sudah lama juga ren, dulu sebenarnya ibu
memilih untuk membuka warung makan ini karena dulu ibu kerja di Jakarta dan
lama juga tinggal di Jakarta, tetapi Ibu di PHK dari pekerjaan Ibu, makanya ibu
berniat membuka warung ini untuk kebutuhan sehari-hari.
Saya : Oh gitu, berarti ibu yang mempunyai ide untuk buka
usaha ini ya bu?
Ibu Sulastri : Iya nak, kebetulan juga bapak pernah bekerja
dihotel dan beliau bisa dibilang otaknya dari bumbu masakan Sop Iga Bakar ini,
bapaklah yang meracik bumbu-bumbunya. Yang dulunya ibu hanya bias menjual 3
kilo daging/hari saja, tetapi Alhamdulillah sekarang ibu sudah bisa menjual
15kilo bahkan lebih untuk perharinya.
Saya : Wah hebat, Alhamdulillah ya bu, nah untuk nama rumah
makannya ini kenapa Ibu dan Bapak namakan Cipta Rasa?
Ibu Sulastri : Iya karena bapak sendiri yang menciptakan bumbu
atau Rasa dari Sop Iga Bakar ini, jadi bumbu dan makanan semua disini diolah
sendiri, makanya bapak dan ibu beri nama rumah makan kami dengan nama “Cipta
Rasa”.
Saya : Oh seperti itu, berarti bapak jago masak juga ya bu :D
Ibu Sulastri : Ya begitulah ren, hehehe
Saya : Terus sampai sekarang gimana bu kemajuan dari Rumah
Makan Sop Iga Bakar ini?
Ibu Sulastri : Alhamdulillah ren, yang tadi ibu bilang yang
awalnya ibu hanya bisa menjual 3 kilo saja, sekarang udah bisa belasan bahkan
puluhan kilo, dan juga sudah punya 3 cabang, yang satu di Royal, Jl. Permata
Niaga 1 No. 12, satu ditangerang dan satu lagi di Jakarta.
Saya : Oh kalau gitu sudah lumayan banyak juga bu ya. Terus
selain itu bu?
Ibu Sulastri : Oh iya, selain itu juga ibu suka dapat
pesanan catering ren, biasanya ke Bank BRI, ke LP. Wanita di Tangerang, pernah
juga ke Pabrik Kacang Garuda, ke Rumah Sakit Siloam Karawaci, dan pesanan ke
Jakarta juga pernah.
Saya : Wah banyak juga bu, berarti tidak hanya dilokasi saja
ya bu, ke luar lokasi Rumah Makan juga sering, mantap deh bu :)
Ibu Sulastri : Ah kamu bisa aja, hehehe, Alhamdulillah selama
menjalankannya sama Bapak ibu akan selalu semangat, iya gak pak? (menoleh ke
bapak Juret)
Bapak Juret : (sedang menyiapkan pesanan saya) Iya dong bu
itu sudah pasti :)
Saya : Hehehe, asik deh Ibu dan Bapak ini :D
Saya : Ibu sama Bapak disini berdua saja apa tinggal sama
anak?
Ibu Sulastri : Ibu berdua saja sama bapak disini, anak-anak
sudah pada tinggal dijakarta dengan pasangannya, yang 3 sudah bekeluarga, yang
1 masih kerja dan yang satu lagi masih kuliah di Bandung.
Saya : Oh begitu, Nah, kan usahanya ibu dan bapak sudah maju
dan sukses nih, kira-kira ada tidak harapan ibu dan bapak untuk kedepannya
mengenai Rumah Makan Sop Iga Bakar ini?
Ibu Sulastri : Ya kalau ibu pribadi sih harapannya ingin
nambah cabang lagi di tempat-tempat yang strategis, dekat kantor di dekat
kampus dan lokasi yang biasa orang banyak kunjungi (dilanjutkan oleh Bapak
Juret yang sudah duduk bersama saya dan Ibu sulastri).
Bapak Juret : Ya harapannya kami juga, bisa pergi ke Tanah
Suci….
Saya : Amiin Ya Rabbalalamiiin……. Saya doakan pak, bu.
Ibu Sulastri : Iya Aamiin, doain ya Rend :)
Saya : Pasti bu :)
Saya : Nanti untuk kedepannya Ibu dan Bapak akan tetap
tinggal disini atau bagaimana bu?
Ibu Sulastri : Ibu insyaAllah akan terus tetap tinggal di
Tangerang sama Bapak untuk mengembangkan warung makan ini, semoga semakin maju.
Saya : Baiklah kalau begitu bu, semoga semakin laris ya bu
Rumah Makannya, bisa buka cabang ditempat yang strategis dan bisa pergi ke
Tanah Suci, Amin.
Bapak dan Ibu : Aamiin YRA… kamu juga sukses ya kuliahnya.
Saya : Aamiin, terimakasih bu, pak. Kalau begitu saya ingin
pamit dulu ya Bu, Pak, terima kasih banyak atas waktu nya ya bu, pak.
Ibu dan Bapak : Iya sama-sama ren, hati-hati ya, salam sama
Ayah dan Ibu mu.
Saya : Siap pak, bu :)
Wassalamualaikum……
Ibu dan Bapak : Waalaikumsalam wr wb.
Dapat diambil kesimpulan dari hasil wawancara yang saya
lakukan, dengan semangat dan kreatifitas serta rasa cinta terhadap orang yang
di cintai membuat kita tidak akan pernah merasakan putus asa, dengan di PHK nya
Ibu Sulastri dari Pekerjaannya yang dulu, membuat dia bangkit dan bergerak
untuk membuka sebuah Usaha Rumah Makan yang bernama “Cipta Rasa” Sop Iga Bakar
dan Sate Fillet. Dan sampai sekarang sudah ada 3 cabang Rumah Makan, dan mereka
pun sudah berhasil memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, sudah bisa
menguliahkan anak-anaknya sampai gelar sarjana dan sudah membuat anak-anaknya
bangga akan mereka. Kunci dari kesuksesan adalah “SUKSES” itu sendiri, SUKSES
yang berarti “Suka Proses”, karena kesuksesan itu kita yang tentukan, yang
tadinya digaji seperti Ibu Sulastri, sekarang menggaji karyawannya, dan karena
kesuksesan itu tergantung proses yang kita jalani. Tetap semangat dan pantang
menyerah seperti kisah Sukses Pemilik Rumah Makan Sop Iga Bakar yaitu Ibu
Sulastri dan Pak Juret.
Sekian dan terima kasih.
Semoga bermanfaat :)
Di foto ini : Ibu Sulastri, Rendy, dan Pak Juret.
Ke-"Sukses"-an tidak datang dengan sendirinya.