Kamis, 12 Desember 2013


        Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan seluruh atribut yang sampai sekarang dapat dilihat dalam seragam Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian seragamnya sendiri, sampai Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan. Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang Korps yang dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna setiap atribut.

        Sejak semula saat dimulai membentuk pasukan percobaan penggerek Bendera Pusaka tahun 1967, pakaian seragam pasukan ini ditetapkan putih-putih, sedangkan warna merahnya hanya digunakan sebagai aksen berupa kacu penutup leher bagian depan seperti biasa digunakan prajurit ABRI/TNI kalau menggunakan seragam lapangan upacara. Warna putih dipilih sebagai makna kesucian dalam melaksanakan tugas pokok mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka Merah Putih. Sebelum tahun 1981, model pakaian seragam Paskibraka cukup sederhana, dan masih tampak penonjolan keremajaannya: Putra dengan kemeja putih lengan panjang yang bagian bawahnya dimasukkan ke celana panjang putih dengan ikat pinggang juga berwarna putih; Putri dengan kemeja lengan panjang dengan bagian bawah model jas. Tetapi setelah tahun 1981 dan seterusnya sampai sekarang, dengan alasan disamakan modelnya dengan seragam ABRI/TNI dari kelompok 45/pengawal, seragam Paskibraka mengalami perubahan. Paskibraka putra menggunakan kemeja model jas dengan gesper lebar dari kain, sementara Paskibraka putri tidak berubah. Dengan tampilan baru ini, Paskibraka memang kehilangan penampilan remajanya dan terlihat seperti orang dewasa.


        Lambang Anggota Paskibraka dikenakan di kelopak bahu baju berupa kontur warna perak di atas bulatan putih yang diletakkan pada segi empat berwarna hijau. Semula, pada kelopak bahu seragam Penggerek Bendera dikenakan lambang dengan tanda ciri pemuda dan Pramuka —karena kedua unsur inilah yang menjadi pendukung pasukan. Lambang untuk pemuda berupa “bintang segilima besar” sedangkan untuk Pramuka berupa “cikal kelapa kembar”. Namun, penggunaan “dua sejoli” lambang itu mendapat kritikan negatif dari sejumlah pihak yang “kurang” senang dengan keberhasilan dan popularitas pengibar bendera pusaka yang begitu cepat naik. "Bintang Polisi kok masih dipakai," kata satu pihak. "Lambang Pramuka tidak benar digunakan tanpa mengenakan seragam Pramuka!" seru yang lain pula. Itulah yang kemudian mendorong Idik Sulaeman merancang Lambang Anggota Paskibraka yang baru dan dapat menggambarkan siapa sebenarnya para anggota Paskibraka itu. Lambang anggota Paskibraka adalah setangkai bunga teratai yang mulai mekar dan dikelilingi oleh sebuah gelang rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat. Mata rantai bulat berjumlah 16, begitu pula mata rantai belah ketupat. Bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas permukaan air bermakna bahwa Anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa), dari tanah air yang sedang berkembang (mekar) dan membangun. Tiga helai kelopak bunga tumbuh ke atas bermakna “belajar, bekerja dan berbakti”, sedang tiga helai kelopak ke arah mendatar bermakna “aktif, disiplin dan gembira”. Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok (16 penjuru angin) tanah air. Rantai persaudaraan tanpa memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat, sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka. Untuk mempersatukan korps, Paskibraka di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota ditandai dengan Lambang Korps yang sama. Untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Lambang Korps harus ditambahi dengan tanda lokasi terbentuknya pasukan. Sebelum tahun 1973, Lambang Korps Penggerek Bendera berupa lencana berbentuk perisai dari bahan logam kuningan dengan gambar sangat sederhana: di tengah bulatan terdapat bendera merah putih dan di luar lingkaran terpampang tulisan “PASUKAN PENGEREK BENDERA PUSAKA”.


        Sejak 1973 sampai sekarang, Lambang Korps Paskibraka dibuat dari kain bergambar atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan kanan seragam. Bentuknya perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning yang bertuliskan ”PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai). Di dalam perisai terdapat lingkaran bergambar sepasang anggota Paskibraka dilatarbelakangi Bendera merah putih yang berkibar ditiup angin dan tiga garis horison atau awan. Makna dari bentuk dan gambar Lambang Korps Paskibraka adalah sebagai berikut:

  1. Bentuk perisai bermakna "siap bela negara" termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
  2. Sepasang anggota Paskibraka bermakna Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
  3. Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
  4. Garis horison atau awan tiga garis menunjukkan ada Paskibraka di tiga tingkat, yaitu nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
  5. Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibraka. 



TANDA PENGUKUHAN



            Sebagai tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis/Pemuka (sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda/Kepemudaan tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh Penanggungjawab Latihan dengan pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia” sambil memegang Sang Merah Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai "kiasan" kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya. Tanda pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk dibuat dari kain. Kendit adalah tanda ksatria pada zaman dahulu yang mengikrarkan kesetiaannya kepada kerajaan. Sebagai pemegang kendit, para peserta latihan pun diharapkan memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan perbuatannya seharihari. Awalnya, pada latihan untuk Pasukan pertama sampai keempat (1968–1971) kendit Tanda Pengukuhan masih polos dengan dua warna, masing-masing hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk para penatar/pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan olahraga beladiri, maka oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit bermotif Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan belah ketupat seperti pada Lambang Anggota, dengan jumlah masing-masing 17 untuk rantai bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata rantai bulat maupun belah ketupat diisi dengan huruf yang membentuk kalimat ”PANDU INDONESIA BER-PANCASILA”.

      Semula, ukuran lebar dan panjang kendit adalah 5 cm dan 17 dm, untuk melambangkan angka tanggal 17 (dari 17 Agustus 1945) dan 5 (jumlah sila dalam Pancasila). Namun, karena kesulitan teknik pencetakan motifnya, ukuran kendit baru dengan motif rantai dan huruf diubah menjadi lebar 5 cm dan panjang 14 dm (140 cm). Tanda pengukuhan berupa lencana digunakan untuk pemakaian harian. Sebelum 1973, lencana ini hanya berupa merah putih —tanpa gambar garuda— dengan ukuran tinggi 2 cm dan panjang 3 cm. Lencana yang dipakai sejak 1973 sampai saat ini berbentuk persegi berukuran tinggi 1,8 cm dan panjang 4 cm, dengan tanda merah-putih di sebelah kanan dan Garuda di sebelah kiri (dilihat dari sisi pemakainya, bukan dari depan). Ukuran lencana untuk Penatar (warna ungu) sedikit lebih kecil, yakni tinggi 1,5 cm dan panjang 3,5 cm. Warna dasar di belakang Garuda disesuaikan dengan jenis latihannya, atau dengan kata lain sama dengan warna dasar kenditnya.
 
Semoga bermanfaat :-)
 

Marry Your Daughter - Brian McKnight

Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time,
See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Very soon I'm hoping that I...



Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter
She's been hearing for steps
Since the day that we met (I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far (So bring on the better or worse)
And tell death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...




I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter



The first time I saw her
I swear I knew that I say I do
I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the isle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter.....

Senin, 02 Desember 2013

Remaja Ceria Jakarta Pusat

REMAJA CERIA JAKARTA PUSAT
Makin Mantap, Hebat dan Luar Biasa
Jakarta Pusat, MAHAL!!!
Cerdas Energic Responsif Inovatif Adaptif.
Remaja Ceria merupakan ajang pemilihan cikal bakal duta pemuda Indonesia yang terbaik, yang akan dipilih dari tahapan seleksi di seluruh Indonesia yang Cerdas, Energik, Responsif, Inovatif dan Adaptif.


VISI DAN MISI
VISI :

Terwujudnya persatuan dan kesatuan generasi muda Indonesia dalam menjawab tantangan segala jenis kenakalan remaja melalui aktivitas dan penempaan diri untuk menjadi remaja berprestasi mandiri, berwawasan luas dan berorientasi masa depan.

MISI:

Memotivasi remaja untuk tampil cerdas, aktif, kreatif, menarik dan dinamis penuh dengan Inovasi dan unsur pendidikan.
Membajakan perilaku dan sikap, sopan dan saling menghargai dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat.
Mengembangkan sikap kepemimpinan yang arif, mampu menempatkan diri dalam organisasi, disiplin dan tertib dikalangan generasi muda.
Meningkatkan kemampuan pengetahuan, kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air sebagai duta remaja berprestasi.

SYARAT UMUM:
-Siswa/Siswi kelas III setingkat SLTP, kelas I – III setingkat SLTA atau
Mahasiswa/i yg duduk max dibangku semester III/IV pada tahun
berjalan.
-Remaja Indonesia yang berdomisili di wilayahnya yang berumur
antara 15 s/d 21 tahun (dan belum menikah).
-Ketentuan tinggi badan untuk putra minimal 165 cm, dan untuk
putri minimal 160 cm.
-Berkepribadian antara lain : mudah dan pandai bergaul, sopan
dalam bersikap, santun dalam berbahasa, disiplin, berpenampilan
menarik, serta simpatik.
-Kesehatan (bebas Narkoba) dan kesegaran jasmani (tidak cacat
tubuh).
-Memiliki ketrampilan Seni Budaya dan kemampuan berbahasa
dengan baik (Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing).
-Mendapat ijin dari orang tua / wali.
-Mendapat ijin dari Pimpinan / Kepala Sekolah dan melampirkan
surat keterangan prestasi Akademis.
-Besedia aktif dalam kegiatan / event-event yang dilaksanakan oleh YAYASAN REMAJA CERIA di wilayahnya.

KATEGORI PEMILIHAN :

Pemenang I (Anugerah Remaja Ceria)
Pemenang II (Wakil I Remaja Ceria)
Pemenang III (Wakil II Remaja Ceria)
Pemenang IV (Harapan I Remaja ceria)
Pemenang V (Harapan II Remaja Ceria)
Pilihan Audience (Favorit Remaja Ceria)
Penampilan Minat Bakat I (Terbaik Photogenic)
Penampilan Minat Bakat II (Terbaik Best Catwalk)
www.rcjakpus.org

Itulah sekilas gambaran tentang salah satu kegiatan yang saya ikuti pada saat saya duduk di Bangku SMA kelas 1, tepatnya tahun 2010.
Saya terpilih pada saat audisi, mewakili sekolah saya bersama kakak kelas saya juga, asal dari SMA Negeri 25 Jakarta.
Perjalanan panjang dimulai dari tahap Audisi sampai Malam Final, penentuan hasil selama 1 Bulan di karantina dan dimalam itu pun akan terjawab semua perjuangan yang sudah saya dan teman-teman seperjuangan saya lakukan.

Dan tepat dimalam final saya merasakan demam panggung untuk yang pertama kalinya, karena itu adalah pengalaman pertama saya di Ajang Pemilihan Duta seperti ini.
Saya mendapatkan Predikat Juara Harapan II Putra pada tahun itu, bersama dengan rekan/pasangan pemenang saya yang bernama Carla Rizky Handayani, asal sekolah dari SMA N 68 Jakarta.

Berikut sekilas kegiatan yang telah dilakukan.
Tahap Audisi hingga Malam Final dan sebagian kegiatan yang telah dilakukan, hingga pada saatnya Pemotretan untuk Audisi tahun berikutnya.


















Sekian pengalaman saya di Remaja Ceria Jakarta Pusat,
So you guys, yang masih muda bisa ikut Audisi Remaja Ceria di DKI Jakarta atau di wilayah kalian masing-masing agar masa-masa muda kalian tidak terbuang sia-sia dengan hal-hal yang negatif.
Terimakasih^^,